hTIpzMycazu8OVXZcjDSROIWRajG98XB7J0SBiwW

Pengembangan Kapasitas dan Pelestarian Kesenian Lokal: Pelatihan Manajemen dan Festival Kubro Siswo di Desa Masda Makmur


Desa Masda Makmur, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, menjadi saksi sebuah langkah besar dalam upaya menjaga kelestarian budaya lokal dan meningkatkan kapasitas masyarakat. Pada tanggal 22 September 2024, Ketua Pelaksana [Rina Ari Rohmah, M.Pd] beserta anggota tim [Dona, M.Kom, Andi Lesmana, M.M) melaksanakan pelatihan tahap pertama dengan tema “Peningkatan Kapasitas Mitra dalam Mengelola dan Mengembangkan Manajemen Organisasi.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang ditujukan untuk memperkuat kemampuan manajerial kelompok mitra, khususnya dalam mengelola kegiatan seni budaya dan organisasi mereka secara lebih efektif.

Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Kesenian Kubro Siswo di Desa Masda Makmur. Kesenian ini, yang telah ada sejak tahun 1981, sempat mengalami kevakuman dan kemudian dihidupkan kembali pada tahun 2017. Meskipun mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat, terutama dengan banyaknya generasi muda yang mulai terlibat, Kelompok Kesenian Kubro Siswo masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa permasalahan utama yang dihadapi adalah minimnya dukungan fasilitas dan peralatan, kurangnya promosi dan apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal, serta keterbatasan keterampilan manajemen dan pemasaran di antara anggotanya.

Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut, pelatihan tahap pertama ini difokuskan pada aspek pengelolaan organisasi dan pengembangan manajemen, yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kelompok dalam mengelola kegiatan seni dan budaya mereka. Anggota kelompok, yang mayoritas berasal dari kalangan petani dan buruh tani dengan latar belakang ekonomi yang terbatas, diberikan pengetahuan dan keterampilan baru untuk mengoptimalkan potensi mereka dalam menjaga eksistensi kesenian lokal.

Selain pelatihan manajemen, program ini juga berhasil menyelenggarakan Festival Seni Budaya Kubro Siswo yang diadakan pada tanggal 16 Agustus 2024. Festival ini merupakan pencapaian penting dalam upaya melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan kembali Kesenian Kubro Siswo kepada masyarakat luas. Kubro Siswo, sebuah tarian tradisional yang erat kaitannya dengan sejarah penyebaran Islam di Pulau Jawa, disuguhkan dalam sebuah pertunjukan spektakuler yang melibatkan berbagai elemen seni, mulai dari tari hingga musik tradisional yang diiringi alat-alat seperti kendang, bende, drum, dan bedhug.


Acara tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat setempat, khususnya generasi muda yang mulai kembali menunjukkan minat terhadap seni dan tradisi leluhur. Meski demikian, Kelompok Kesenian Kubro Siswo masih dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal regenerasi anggota muda dan keberlanjutan kegiatan seni ini. Banyak anggota kelompok yang sudah cukup berusia, sementara minat generasi muda terhadap seni budaya tradisional masih terbatas.

Untuk menjawab tantangan tersebut, program pengabdian ini tidak berhenti pada festival dan pelatihan tahap pertama saja. Pada tanggal 2 Oktober 2024, akan dilaksanakan pelatihan tahap kedua dengan tema “Pengembangan Strategi Promosi dan Pemasaran melalui Penggunaan Website dan Sosial Media serta Pengembangan Usaha Diversifikasi Kesenian Kubro melalui Pemanfaatan Acara dengan Menjual Kaos Sablon.” Awalnya, pelatihan ini direncanakan pada bulan September, namun diundur karena bertepatan dengan masa bertanam padi di wilayah mitra.

Pelatihan tahap kedua ini akan memberikan fokus pada pengembangan keterampilan promosi dan pemasaran, yang diharapkan dapat membantu anggota kelompok dalam mempromosikan kegiatan seni mereka secara lebih luas, terutama melalui platform digital seperti website dan media sosial. Selain itu, pelatihan ini juga akan memperkenalkan konsep diversifikasi usaha kepada para anggota, dengan memanfaatkan acara kesenian untuk menjual kaos sablon sebagai bentuk pendapatan tambahan. Pengembangan produk seperti ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemandirian ekonomi kelompok, sekaligus mendorong pelestarian budaya melalui kegiatan usaha kreatif.

Pelaksanaan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan pemerintah daerah, yang telah memberikan bantuan dalam bentuk pendampingan dan fasilitasi kegiatan. Kelompok Kesenian Kubro Siswo, dengan total anggota sekitar 74 orang, diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk tidak hanya memperkuat kapasitas organisasi mereka, tetapi juga menjaga keberlanjutan warisan budaya lokal di Desa Masda Makmur.

Melalui pendekatan pelatihan yang sistematis dan relevan dengan kebutuhan mitra, diharapkan Kelompok Kesenian Kubro Siswo dapat terus berkiprah dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal, serta meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap seni budaya tradisional. Keberhasilan pelaksanaan pelatihan dan festival ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Tantangan yang ada ke depan adalah bagaimana kelompok ini dapat terus mengembangkan diri dan menarik dukungan dari berbagai kalangan, baik masyarakat, pemerintah, maupun sektor swasta.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar