hTIpzMycazu8OVXZcjDSROIWRajG98XB7J0SBiwW

Tips Menulis Latar Belakang Masalah Skripsi: Penjelasan Isu, Data Lapangan, dan Kajian Penelitian


Seputardosen.com-Menulis latar belakang masalah dalam skripsi membutuhkan pendekatan yang sistematis untuk menggambarkan konteks penelitian secara komprehensif. Berikut adalah penjabaran tiga komponen utama dalam teknik penulisan latar belakang masalah agar dapat menyusun argumen yang kuat dan relevan untuk penelitian Anda:

1. Menjelaskan Isu-isu tentang Topik Penelitian

  • Paparkan Permasalahan Utama: Mulailah dengan menyampaikan isu atau permasalahan utama terkait topik penelitian Anda. Misalnya, jika topik Anda mengenai "pengaruh media sosial terhadap pola konsumsi masyarakat," Anda dapat memulai dengan pernyataan yang menggambarkan tingginya penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
  • Sertakan Perspektif yang Luas: Jelaskan isu dalam cakupan global atau nasional terlebih dahulu sebelum menyempitkannya ke konteks yang lebih spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai seberapa luas isu tersebut dan mengapa penting untuk dikaji.
  • Tekankan Signifikansi Isu: Jelaskan dampak atau konsekuensi dari isu tersebut, baik bagi individu, komunitas, atau industri terkait. Misalnya, jelaskan bagaimana isu tersebut memengaruhi ekonomi, budaya, atau aspek sosial dalam masyarakat.
  • Gunakan Sumber Kredibel: Gunakan referensi dari artikel ilmiah, laporan resmi, atau berita terpercaya untuk memperkuat argumen Anda bahwa isu ini relevan dan penting untuk dibahas dalam penelitian.

2. Menjelaskan Kondisi Lapangan terkait Topik

  • Sajikan Data atau Statistik: Salah satu cara efektif untuk menjelaskan kondisi lapangan adalah dengan menyajikan data atau statistik terbaru. Misalnya, jika topik penelitian Anda mengenai "tingkat literasi digital di kalangan remaja," sertakan data statistik terkini yang menunjukkan tren penggunaan teknologi di kelompok umur tersebut.
  • Tampilkan Hasil Pengamatan atau Studi Kasus: Jika Anda memiliki data pengamatan langsung atau studi kasus, jelaskan fenomena yang ditemukan di lapangan terkait topik penelitian. Misalnya, "Di daerah X, hanya sekitar 30% masyarakat yang memiliki akses reguler ke internet, yang menunjukkan adanya tantangan dalam literasi digital."
  • Jelaskan Kendala atau Tantangan yang Ada: Identifikasi tantangan spesifik yang ada di lapangan terkait topik penelitian Anda. Misalnya, dalam penelitian tentang literasi digital, bisa Anda jelaskan bahwa rendahnya akses internet di daerah tertentu menjadi hambatan utama dalam meningkatkan literasi digital masyarakat.
  • Gunakan Contoh Nyata: Jika memungkinkan, tambahkan contoh nyata atau kutipan dari wawancara atau survei lapangan yang relevan untuk memberikan gambaran lebih mendalam tentang situasi yang ada.

3. Menjelaskan Penelitian Terdahulu terkait Topik

  • Tinjau Penelitian yang Terkait secara Sistematis: Sampaikan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik Anda. Berikan gambaran singkat tentang apa yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya, termasuk metode, hasil, dan kesimpulan yang diambil.
  • Temukan Kesenjangan atau Gap Penelitian: Setelah meninjau penelitian terdahulu, identifikasi area atau aspek yang belum diteliti secara mendalam. Misalnya, "Penelitian A mengkaji literasi digital di kalangan mahasiswa, tetapi belum ada studi yang secara khusus mengkaji literasi digital di kalangan pekerja lapangan di daerah rural."
  • Paparkan Relevansi Studi Anda: Jelaskan bagaimana penelitian Anda akan berkontribusi untuk mengisi gap tersebut atau melanjutkan penelitian yang ada. Dengan demikian, pembaca dapat memahami bahwa studi Anda memiliki peran penting dalam memperluas pemahaman tentang topik tersebut.
  • Sampaikan Keunikan Penelitian Anda: Jika ada aspek spesifik dari penelitian Anda yang belum banyak dibahas dalam penelitian terdahulu, jelaskan bahwa hal tersebut merupakan kontribusi unik dari penelitian Anda. Misalnya, pendekatan metode yang baru, populasi yang berbeda, atau fokus pada variabel tertentu.

Dengan menggabungkan ketiga komponen ini, latar belakang masalah Anda akan memberikan dasar yang kokoh untuk penelitian. Pembaca akan memahami isu utama yang ingin Anda teliti, kondisi aktual yang mendukung penelitian, serta kontribusi penelitian Anda dalam bidang tersebut.


Contoh Latar Belakang Masalah

Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat di Kalangan Remaja

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Salah satu dampak signifikan dari kemajuan teknologi ini adalah munculnya media sosial yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan remaja. Saat ini, media sosial bukan hanya alat komunikasi tetapi juga platform yang sangat berpengaruh dalam pembentukan pola pikir dan perilaku konsumsi. Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, lebih dari 90% remaja Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Peningkatan ini memperlihatkan bahwa media sosial memiliki peran besar dalam membentuk preferensi dan keputusan konsumsi di kalangan generasi muda.

Berdasarkan pengamatan lapangan, efek media sosial terhadap pola konsumsi dapat diamati dari meningkatnya kecenderungan remaja untuk mengonsumsi produk yang viral atau direkomendasikan oleh influencer. Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi, di mana faktor sosial dan eksposur konten visual menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk. Di daerah perkotaan, sekitar 70% responden remaja mengaku membeli produk yang dilihat dari promosi di media sosial, bahkan tanpa mempertimbangkan kualitas atau kebutuhan sesungguhnya. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, karena perilaku konsumsi yang dipicu oleh tren di media sosial berpotensi memengaruhi pola pikir konsumen muda dan membentuk kebiasaan konsumsi impulsif yang tidak selalu rasional.

Sejumlah penelitian terdahulu telah mencoba mengkaji hubungan antara media sosial dan perilaku konsumsi, namun umumnya fokus pada konteks global atau pada platform tertentu saja. Misalnya, penelitian oleh Wang et al. (2021) menemukan bahwa media sosial, khususnya Instagram, memiliki pengaruh besar terhadap perilaku konsumsi pengguna remaja di Amerika Serikat. Studi lain oleh Pratama (2022) di Indonesia menemukan bahwa konten yang ditampilkan oleh influencer dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap merek tertentu. Namun, penelitian-penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam menggambarkan bagaimana media sosial secara umum memengaruhi perilaku konsumsi remaja di berbagai daerah dengan latar budaya dan ekonomi yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba mengisi gap tersebut dengan fokus pada analisis mendalam terhadap perilaku konsumsi remaja di Indonesia, terutama terkait dengan pengaruh konten viral di media sosial pada preferensi konsumsi mereka.


Penjelasan Struktur:

  • Paragraf 1: Memaparkan isu utama terkait pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi remaja secara umum.
  • Paragraf 2: Memberikan penjelasan tentang kondisi lapangan, disertai data dan fenomena yang mendukung isu penelitian.
  • Paragraf 3: Menyebutkan penelitian terdahulu, mengidentifikasi gap yang belum dibahas, dan menjelaskan tujuan penelitian untuk mengisi kesenjangan tersebut.

 

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar