![]() |
Pada kegiatan
sosialisasi, Tim PKMS tersebut menjelaskan pentingnya meningkatkan produksi
pangan pada usaha kecil dan menengah (UKM) dalam meningkatkan perekonomian dan
juga melestarikan jajanan tradisional yang termasuk langka di desa tersebut.
Perlu diketahui bahwa jajanan adrem tersebut merupakan makanan ringan
tradisional khas Bantul, Jogjakarta. Bahan baku dalam pembuatan jajanan
tersebut terdiri atas tepung beras dan gula jawa.
Mbok Reso sebagai mitra
PKMS menjelaskan pada awal sebelum pengusulan proposal bahwa permasalahan yang sering muncul dalam
usahanya adalah kurangnya modal, sistem produksi yang belum maksimal, serta
teknik pemasaran. Oleh karena itu, pada kegiatan penyuluhan, tim PKMS
memberikan penjelasan tentang analisis usaha yang nantinya dapat diketahui
penerimaan, biaya, dan pendapatan penjualan.
Sementara itu, masalah
pada sistem produksi, mitra menjelaskan bahwa selama ini masih menggunakan sistem manual sehingga
produksi relatif rendah. Menyikapi hal ini, tim PKMS memberikan penyuluhan dan
alat teknologi tepat guna seperti mesin penggiling tepung beras, sealer, dan vacum packaging agar makanan menjadi lebih tahan lama.
Terakhir, terkait sistem
pemasaran, tim PKMS memberikan pelatihan pembuatan varian rasa kue adrem,
pembuatan strategi usaha dengan metode bussines
model canvas, dan penjualan diberbagai sosial media. “Sistem pemasaran pada
usaha ini harus lebih ditingkatkan lagi. Jadi, selain menjual rasa yang
original, rasa yang lain seperti stroberi, pandan, dan cokelat adalah varian
baru dari produk adrem ini. Lalu, kita gunakan juga metode bussines model canvas, dan penjualan diberbagai sosial
media”, ujar ketua tim pada 25 Mei 2021.
Mitra Mbok Reso
mengucapkan terima kasih kepada tim pelaksana PKMS yang diselenggarakan oleh
Ristekdikti. Mitra sangat terbantu dengan adanya bantuan alat teknologi dan
juga pelatihan pemasaran sehingga kue yang dipasarkan lebih berkualitas dan tentunya
penjualan semakin meningkat.