Jakarta – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani mengajak seluruh pegawai Ditjen Dikti untuk senantiasa mengimplementasikan jargon SIGAP Melayani dalam setiap layanan. Hal ini disampaikan Paris pada acara Sosialisasi Program Reformasi Birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada Rabu (19/8).
Pada kegiatan yang diikuti seluruh pegawai baik PNS maupun PPNPN di likngkungan Ditjen Dikti, Paris menjelaskan bahwa program Reformasi Birokrasi merupakan suatu upaya penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien sehingga dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, tepat dan profesional. Untuk itu dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi terdapat delapan area sasaran antara lain penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM aparatur, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan manajemen perubahan.
“Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ini untuk mendorong kita semua di Ditjen Dikti supaya lebih cepat, tepat dan akurat dalam melakukan pelayanan secara profesional sesuai dengan tupoksi masing-masing”, jelas Paris.
Pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi sangat terkait dengan upaya pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Untuk itu Paris mengajak seluruh pegawai untuk turut serta berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan mengimplementasikan berbagai program yang telah disusun dan direncanakan oleh satuan atas.
Selain itu, Paris juga mendorong masing-masing individu pegawai untuk menginternalisasi nilai-nilai budaya kerja yang telah disepakati bersama. “Senyum semangat, Integritas, Gotong royong, Amanah dan Profesional atau SIGAP Melayani harus menjadi ruh setiap pegawai Dikti dalam pelaksanaan tugas maupun pelayanan terhadap masyarakat. Masing-masing individu diharapkan saling menginspirasi satu sama lain dalam internalisasi dan implementasi nilai-nilai SIGAP melayani,” pinta Paris.
Selain dukungan internal, pelaksanaan Reformasi Birokrasi, pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di Ditjen Dikti juga didukung dan disupervisi oleh Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal melalui berbagai kegiatan pendampingan.
Pada akhir paparannya, Paris berharap segenap pegawai Ditjen Dikti berpartisipasi aktif dalam survey maupun visitasi yang akan dilakukan oleh Kemenpan RB untuk menilai implementasi Reformasi Birokrasi, pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkungan Ditjen Dikti.
Kegiatan sosialisasi Reformasi Birokrasi, Zona Integritas dan WBK/WBBM diakhiri dengan diskusi kelompok. Peserta kegiatan dipecah dalam berbagai kelompok untuk berdiskusi mematangkan rencana aksi dari masing-masing pegawai untuk implementasi dan internalisasi Reformasi Birokrasi, Zona Integritas, WBK/WBBM dan nilai-nilai budaya kerja yang telah disepakati.
(YH/ADR/SYT/MSF/DZI/FH/DH/NH)
Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan