Pasir Pengaraian (Seputardosen.com).
Dosen Program Studi Pendidikan IPS Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Rina Ari
Rohmah, M.Pd., mengikuti Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang
diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.
Bersama dua rekan dosen lainnya yang tergabung dalam tim PKMS tersebut yaitu
Purwantoro, S.E., M.Si. dari Prodi Manajemen dan Erni Rouza, S.T.,M.Kom. dari Prodi
Sistem Informasi, mengusulkan proposal dengan judul “PKMS Usaha Marning Mbok
Jas di Desa Masda Makmur Kabupaten Rokan Hulu”.
Sebelum proposal tersebut diusulkan
dan dinyatakan lulus, tim dosen tersebut telah melakukan survei ke UMKM Mbok
Jas tersebut. ”Waktu itu, Saya merasa perlu mengusulkan UMKM ini ke Ristekdikti,
karena UMKM ini bagus prospeknya, produk selalu habis meski berhari-hari.
Namun, yang disayangkan di sini adalah model
kemasan yang hanya menggunakan plastik kresek, kurang varian rasa, dan sistem
pemasaran yang kurang efektif karena hanya diantarkan ke rumah-rumah dan
berkeliling pasar dengan jalan kaki. Jadi, menurut saya hal ini kurang efektif
karena bisa saja orang membeli itu hanya karena kasihan. Oleh karena itu, saya
bersama tim berniat membantu Mbok Jas ini dengan cara memberikan alat untuk
peningkatan produktivitas marning dan pengetahuan pentingnya kemasan yang
bagus, penambahan varian rasa, dan sistem pemasaran yang bervariasi”, ujar Rina
Ari Rohmah selaku ketua tim (Sabtu, 3/8).
Kegiatan PKMS ini didukung penuh
oleh Bu Erna selaku Kepala Desa Masda Makmur tersebut. “ini bagus ya,
Alhamdulillah saya senang ada yang menolong usaha warga saya, apalagi menolong
Mbok Jas. Beliau sudah tua tetapi tetap semangat menjual produknya. Kegiatan
dari dosen seperti ini ya belum ada di desa ini, saya senang dan saya nanti
insyaAllah akan ikut mengontrol usaha Mbok Jas setelah diberi pengetahuan ini,
dan tentu saja marning Mbok Jas ini nantinya bisa dijadikan produk unggulan
desa” ujarnya saat ditemui di kediamannya pada Jumat, 19 Juli 2019.
Setelah dilakukan sosialisasi
tentang cara meningkatkan produktivitas marning Mbok Jas pada Juli 2019, kini 3
Agustus 2019, tim dosen memberikan materi terkait (1) peningkatan kemampuan
IPTEK dalam sistem produksi, (2) peningkatan varian produksi olahan jagung, dan
(3) perubahan strategi pemasaran. Setelah pemberian materi, tim dosen langsung
menyerahkan alat yang dapat meningkatkan produktivitas marning Mbok Jas.
“Kegiatan hari ini adalah
pemberian materi sekaligus penyerahan alat yang dapat meningkatkan
produktivitas marning Mbok Jas. Di sini kita juga praktik menggunakan alat ini
yang berupa spinner dan sealer. Spinner ini digunakan agar
kualitas marning tetap renyah karena spinner ini merupakan alat penapis
minyak, sedangkan sealer ini digunakan untuk merekatkan kemasan agar kualitas
marning jagung tetap bagus”, ujar Purwantoro selaku anggota dalam tim tersebut.
Sementara itu, terkait perubahan
strategi pemasaran, Erni Rouza, M.Kom mengatakan bahwa sosial media merupakan
solusi yang paling jitu untuk memasarkan produk tersebut. ”Sekarang ini kan
sosial media sudah tidak asing lagi di kalangan manapun, jadi tadi saya sudah
memberikan pemahaman tentang cara menggunakan sosial media terutama facebook
untuk memasarkan marning tersebut. Melalui facebook kita bisa melakukan
siaran langsung agar pemirsa bisa mengetahui detail produk marning Mbok Jas.
Memang dalam hal ini bukan Mbok Jas yang bisa memasarkan melalui sosial media,
itu sangat sulit. Tapi nanti kita bantu melalui anaknya yang masih muda”,
pungkasnya.
Selanjutnya, terkait peningkatan
varian produksi olahan jagung, tim dosen tersebut menjelaskan bahwa kegiatan
tersebut akan dilakukan seminggu setelah pertemuan hari ini. “Kegiatan Minggu
depan insyaAllah praktik pemberian rasa pada marning original. Jadi, selain
rasa original, akan ada rasa lain seperti rasa pedas, manis, pedas
manis, keju, barbeque, dll. Selain itu, kita juga akan praktik tentang cara
membuat susu jagung”, ujar Rina Ari Rohmah, M.Pd seraya menutup perbincangan
pada wartawan.